Candi Wringin Branjang

Merupakan sebuah candi yang berada di daerah kaki Gunung Gedang yang masih satu rangkaian dengan Gunung Kelud. Berbentuk seperti kubus dengan atap limas seperti rumah pemukiman warga. Tidak seperti candi-candi lain di Jawa Timur yang menghadap ke arah timur atau selatan, Candi Wringin Branjang justru menghadap ke arah selatan. Terdapat ventilasi di sisi-sisinya yang memiliki bentuk bintang empat. Asal usul penamaan candi ini didasarkan pada saat pertama kali menemukannya, Wringin berarti sebuah pohon beringin dan branjang memiliki arti terjebak, konon pada saat awal ditemukannya candi ini terlilit oleh akar dari pohon beringin.

Sumber : travellersblitar.com

Candi yang diperkirakan dibangun pada saat pemerintahan Raja Raden Wijaya ini tersusun dari batuan andesit polos tanpa hiasan dan relief di sisi sisinya. Memiliki struktur dimensi panjang 2,52 m dan lebar 4,69 m. Hingga kini, masih belum ditemukan hubungan keterkaitan antara Candi Wringin Branjang dengan candi- candi peninggalan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur, namun dahulu candi ini difungsikan sebagai penyimpanan alat-alat upacara keagamaan menurut pengakuan masyarakat sekitar.

Pada area candi ini juga ditemukan arca Dewi Sri namun dengan kondisi yang sudah patah pada saat penggalian tahun 1915, hal tersebut menjadikan dugaan bahwasannya candi ini dahulu bercorak agama Hindu. Masih di sekitar candi ini, terdapat sebuah situs Gadungan yang  digunakan sebagai tempat pemujaan. Pada area tersebut ditemukan sebuah balok yang memiliki pahatan angka bertuliskan tahun 1231 Saka atau 1309 Masehi.


Referensi :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *