Candi Belahan atau biasa disebut dengan Petirtaan Belahan atau Sumber Tetek merupakan petirtaan bersejarah yang ada di Indonesia. Candi Belahan berada pada Dusun Belahanjowo, Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan. Candi ini diyakini sebagai tempat pertapaan bagi pendiri kerajaan Kahuripan yaitu Prabu Airlangga. Diduga usia dari Candi Belahan sekitar 10 abad yang dibangun pada masa Kerajaan Medang periode Jawa Timur Awal.
Disana terdapat pemandian berbentuk persegi empat dengan pasokan air yang berasal dari sungai kecil di sisi selatan Dinding sebelah barat dan selatan mengepras lereng tebing dan dibentuk relung-relung yang diberi jaladwara, tempat air memancur. Pada dinding sisi barat terdapat dua relung besar yang mengapit satu relung keci. Dua relung besar terdapat dua arca jaladwara yang berbentuk Dewi Sri dan Dewi Lakshmi. Dari sepasang payudara arca Lakshmi terpancur air. Oleh sebab itu, situs ini disebut sebagai Candi Sumber Tetek atau Candi Belahan. Pada relung bagian tengah kosong, akan tetapi diperkirakan pernah terpasang arca Wishnu yang merupakan dewa sebagai suami dari Dewi Sri dan Dewi Lakshmi dalam Hindu.
Pada sisi selatan, di bagian atas petirtaan, terdapat satu kronogram berwujud arca yang dapat ditafsirkan sebagai 1009 Masehi. Apabila dikaitkan dengan angka tahun yang tertulis di kompleks Petirtaan Jolotundo (991 Masehi), Petirtaan Belahan diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan raja yang sama; kemungkinan adalah Raja Dharmawangsa Teguh, atau mungkin lebih awal lagi.
Dilihat sudut pandang geografi, letak Petirtaan Belahan dan Petirtaan Jalatunda mengapit Gunung Pawitra, yang menurut mitologi Jawa adalah puncak dari gunung mulia Mahameru. Oleh karena itu, diperkirakan kedua petirtaan merupakan bagian dari satu rangkaian proses peribadatan.
Referensi
- https://id.wikipedia.org/wiki/Petirtaan_Belahan
- https://travelingyuk.com/candi-belahan-pasuruan/235035